IKHTIAR KECIL ABADIKAN MOMENT HARLAH 1 ABAD NAHDLATUL ULAMA By Isfandiari MD

…..Tiga anak muda ujug-ujug bicara soal Nahdlatul Ulama. Mereka sepakat, NU punya andil besar atas kelangsungan negri ini. Mumpung waktunya pas, salah satu dari mereka memprovokasi dua rekannya. Bertekad jadi ROMLI (Rombongan Liar) ikut menikmati perhelatan akbar 7 Februari di stadion Delta Sidoarjo. Namanya bikers, mereka lantas rolling hard rute Jogjakarta-Purbalingga-Surabaya-Sidoarjo…..

Gayung bersambut, ambisi 3 ROMLI, dijabanin PT. Mitra Pinashtika Mulia, main dealer Honda Jatim dan NTT. Atasnama persaudaraan bikers, dipinjamkan 3 unik semplakan, skubek bongsor 1 PCX dan dua CB150X bergaya penjelajah. Ketiganya andalan Honda yang berojol di 2023. Yes, ambisi merekapun dapat titik terang. Romli 1, si Caca (diperankan Aiesha Rengganis), Romli 2 si Mika (Diperankan Brilly) dan Romli 3 disebut si Jefry (Diperankan Gracio aliasEki). Beberapa hari menjelang Harlah, merekapun cabut dengan pede dan tunggangan yang mumpuni diajak turing jauh.



Kisah Episode 1 menjadi bebuka riding hard mereka. Dimulai dengan obrolan dan ‘hasutan’ Romli 1, keduanya patuh dan bersiap riding ke esokan harinya. Setelah dicek and ricek di HADI Motor, salah satu AHAS di Jogja, mereka cabut dengan rute Jogjakarta-Klaten-Purbalingga. “Yap , di Klaten kami perlu sowan pada seorang legend, biker sejati yang dulunya brangasan!” Jelas Caca. “Beliau Kyai Sulis, komandan Laskar Umar Bin Khatab Klaten. Mantan preman yang berbalik hati menjadi pendakwah yang lembut dan toleran,” tambah Mika.”Beliau memberi arahan pada kira, rute ziarah dan nasihat agar kami sebagai generasi muda harus memiliki hati yamng bersih, terbiasa dengan segala perbedaan, cinta Allah dan tanah air,” beber Jefry.

Pamit dari Kyai Sulis, mereka beranjak turing pendek ke komplek pemakaman yang rutin diziarahi: makan Sunan Pandanaran. Lokasinya tak jauh dari pusat kota Klaten, naik ke perbukitan dengan suasana yang resik, bersih adem dan bikin betah. Lewat penjaga makam, ketiga Romli diberi informasi ihwal profil sang Sunan, seorang murid Sunan Kalijaga yang bisa diandalkan menyebarkan Islam di wilayah ini. Uniknya, Sunan Pandanaran dahulunya insan yang jauh dari sifat mulia. Nah berkat gemblengan Sunan kalijaga, beliau menjadi tokoh yang sangat dikagumi dan berperan penting dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.”Itulah yang kami dapatkan saat ziarah ke makam ini,” tukas ketiga Romli. Ada juga catatan khusus! Zona pemakaman sangat bersih-resik! Mereka benar-benar mempraktekkan –Kebersihan sebagian dari Iman- dalam kehidupan sehari-hari. Benar-benar wajah Islam yang sesungguhnya!






Masih berkutat di seputaran Klaten- Jogjakarta, para real bikers ini sowan ke Ki Jadul Maula, ketua umum Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia, pengasuh pesantren kebudayaan Kaliopak. Dari Ki Jadul, Caca-Mika-Jefry mendapatkan pencerahan akan kebhinekaan, Islam yang damai dan cinta budaya dan bangsa. “Kami juga mendapatkan pemahaman yang lebih mengena ikhwal Islam Nusantara yang sering diperdebatkan banyak kalangan itu,” kata mereka.


Turing lumayan jauh terjadi saat rute Jogjakarta-Purbalingga. Mereka penasaran dengan agresivitas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Purbalingga yang menggelar festival tradisi Islam Nusantara dan ziarah makam ulama kharismatik KH. Hisyam Abdul Karim di wilayah Kalijaran Karangayar Kabupaten Purbalingga. Bagi mereka peristiwa ini tak boleh dilewatkan. Ribuan warga Purbalingga tumpah ruah bersama nahdiyin dari berbagai daerah. “Ada parade budaya, sholawatan, pentas seni dan rebutan gunungan juga 100 tumpeng yang dibuat ibu-ibu Muslimat. Kami juga berdiskusi tentang banyak hal dengan tokoh-tokoh muda Purbalingga,” kata mereka. Bahkan ketiga Romli berkesempatan mampir di pabrik DAVOS, permen legendaris yang sudah berdiri di bebuka abad 20 tepatnya tahun 1931 lewat bendera PT Slamet Langgeng. Seru khan? Oh ya, kisah detail event Purbalingga bisa disimak di artikel ridingread lainnya, silakan dibuka!



singkat, x-plore Purbalingga lumayan maksimal. Terjadi diskusi bermanfaat antara mereka dengan beberapa tokoh muda di sana. Di sebuah mesjid yang artistik, mereka bersua bro Chabib Abdillah dan Mbah Bejo yang berkisah tentang tokoh dunia asal Purbalingga yakni KH. Nahrowi Mukhtharom Al Banyumasi yang lahir pada 1860 di Purbalingga. Dari kedua tokoh muda ini terkuak kisah sejarah yang luar biasa. Betapa Mbah Nahrowi adalah orang penting di Saudi Arabia,”Naskah apapun tidak boleh beredar sebelum ditanda tangani beliau. Jadi si mbah ini diutus langsung kerajaan Arab Saudi saat itu untuk meng-audit layak tidak tidaknya naskah untuk beredar di jazirah Arab. Sungguh luar biasa,” kagum para Romli. Tak sampai disitu, mereka juga berdiskusi intens dengan Kaki Khedi, You Tuber bernama asli Sukhedi tentang militansi para nahdiyin, bagaimana mereka mencintai NU, peran Kyai-Nyai dan keikhlasan mereka gotong royong mensukseskan event Festival Tradisi Islam Nusantara yang digelar saat itu. Kaki Khedi cukup emosiaonal menerangkan bagaimana warga dan nahdiyin berpartisipasi aktif mengumpulkan dana demi acara ini. Dia juga menerangkan filosofi gunungan juga tumpeng yang dibuat berjumlah ratusan di acara ini.

Last but not least, riding hard beranjak ke Surabaya-Sidoarjo sebagai puncak turing mereka kali ini. Tiga Romli enjoy di Stadion Delta Sidoarjo bersama sedikitnya sejuta kader dan jamaah di wilayah ini. Bisa kebayang khan? Bagaimana padatnya masa dan macet dimana-mana. Saking padatnya mereka sempat terpisah dan akhirnya re-united di dalam stadion untuk kembali menikmati acara, termasuk pertujukan Slank yang menghadiahkan lagu ULAMA BERGERAK khusus untuk Nahdlatul Ulama.
Web series ini hanyalah ikhtiar kecil untuk mengabadikan moment penting 100 tahun Nahdlatul Ulama. Sebagai anak muda dan bikers, lelaku turing ini menjadi penting untuk diceritakan pada teman sebaya dan semua orang. Walau hanya 5 Episode dengan kisah yang simpel, ikhtiar tim, kru film dan sokongan main dealer Honda, PT Mitra Pinasthika Mulia membuahkan rasa recpect buat all bikers enthusiast. Thanks juga untuk support dari Bro Sendi dengan Pabrik kosmetik Dan Maklon Kosmetiknya dan Davos dengan bekal permen legendarisnya. Mereka berharap terlahir intens lahir karya-karya audio visual yang menjadi sarana syiar-dakwah yang mengena di kalangan anak anak muda.
Aamiin!