IKHTIAR INTENS HADAPI KAUM RADIKALIS, INTOLERAN DAN ANTIPANCASILA By Isfandiari MD
Senin (26 Desember) dan Selasa (27 Desember) , menjadi moment penting di akhir tahun 2022. Dengan semangat membara, anak bangsa yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) dan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) saling merapatkan barisan membentuk Gugus Tugas Pemuka Agama (GTPA) di bawah sokongan penuh dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bentukan pemerintah. Mereka berembuk, berdiskusi di Hotel Ibis Jakarta untuk selanjutnya anjangsana silaturahmi dengan para pemuda milenial-gen Z dan unsur-unsur masyarakat yang concern membela Pancasila di kantor pusat BNPT zona Sentul Jawa Barat.

Sungguh moment penting. Di bebuka pertemuan, dua pebicara utama memaparkan berbagai dinamika yang terjadi seputan aktivitas para radikalis dan bagaimana kita menyikapinya. Tak henti-hentinya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A (Ketua LPOI dan LPOK) menekankan betapa berbahayanya ideologi kaum radikal yang ingin menghancurkan negri ini atas dasar kepentingan dengan kedok agama. “Mereka sama sekali bukanlah para pembela Agama,” tegas Buya Said. Dalam paparannya Buya juga menekankan bahwa Allah menggambarkan kaum radikal ini sebagai kaum yang sangat dimurkai Allah karena menggunakan agama untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. “Ini terjadi di mana mana. Saat ditekan di Saudi Arabia, mereka semua menyebar ke seluruh dunia dan beberapa ‘nyaman’ di Indonesia bersembunyi di beberapa zona di beberapa wilayah negeri ini. Pemerintah layaknya tegas dan mengeluarkan peraturan tegas akan hal ini. Saya berharap BNPT bersama-sama LPOK-LPOI bisa maju bersama-sama untuk melahirkan aturan tegas ini,” jelas Buya Said.


Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid dari BNPT yang juga menjadi pembicara utama, termasuk tokoh yang paling gencar membangun sinergi dengan para pemuka agama ini. Melalui arahan dari Kepala BNPT RI Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, pria yang akrab disapa Gus Jendral ini memberikan informasi penting dalam pertemuan di hari pertama. Seperti dalam setiap pertemuan sebelumnya, Gus Jend mewanti-wanti bahaya radikalisme sebagai virus yang harus diberantas. Tahap-tahap seseorang menjadi radikal dan akhirnya menjadi teroris digabarkan secara gamblang termasuk metode pencegahannya. Selain dalam forum terbuka di tengah khalayak, Gus Jend juga tak bosan-bosannya memberikan arahan-arahan dalam sesi coffie break dan pertemuan informal lainnya. Diskusi yang dimoderatori Dr. Muhammad Suaib Tahir, M.A ini di respon aktif oleh khalayak peserta. Hadirnya pembicara lain seperti Kolonel Pas Drs. Sujatmiko, Imam Pitudu, dan Affan Rankuti mewarnai jalannnya diskusi.




Dalam Rapat kerja kali ini dihasilkan beberapa rumusan penting. Sedikitnya ada 11 point terkait garis-garis besar dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan di tahun 2023 mendatang yakni:
1. Membuat Roadmap RJPM GTPA;
2. Menindaklanjut Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang RAN PE dan Surat Edaran BNPT RI No 24 Tahun 2022;
3. Membentuk Tim Dalam Menyusun Roadmap RJPM GTPA;
4. Meneruskan Kanal Digital GTPA;
5. Membentuk Pengurus Redaksi Kanal Digital GTPA;
6. Mengusulkan Mengubah SK GTPA Dengan Menambah Utusan Dengan Tidak Mengubah Nama Dalam SK Awal yang Kedudukanya Sebagai Unsur;
7. Mengganti Unsur yang Wafat dan tidak aktif GTPA;
8. Merencanakan Program dan Pagu Indikatif Anggaran GTPA Per Tahun Anggaran;
9. Melakukan Kerjasama Dengan KL dan Non KL;
10. Membentuk Kelompok Kerja Bidang GTPA;
11. Menugaskan LPOI dan LPOK Dalam Menindaklanjuti Rekomendasi 1 Sampai Dengan 10 dan Menyampaikannya Hasilnya Kepada BNPT
Point-point ini tentunya menjadi pegangan semua life member LPOI dan LPOI untuk bekerja giat di tahun 2023. Banyak plan yang bisa dijalankan salah satunya ikhtiar untuk kolaborasi dengan teman-teman milenial dan gen-z yang memang sangat aktif melakukan kegiata termasuk event-event besar di tahun depan. Sinergi dengan mereka tentunya sangat penting mengintat merekalah yang yang ada di garis depan memberikan narasi-narasi positif tentang kebangsaan, jiwa nasionalisme, memerangi radikalisme-terorisme termasuk ajakan untuk berkarya nyata membangun negeri ini.
Setelah menginap semalam, di Jakarta, anggota LPOK –LPOI yang termasuk dalam Gugus Tugas Pemuka Agama diajak sowan silaturahmi ke kantor BNPT wilayah Sentul, Bogor. Di sana digelar moment RAKOR BNPT RI yang diisi ramah tamah, hiburan, makan bersama juga podcast dari nara sumber qualified untuk disimak para hadirin. Suasana terasa akrab dan nyaman. Poro Kyai-Kyai, pemuka agama diajak berbaur dengan para milenial dan generasi Z untuk menyatukan lankah bersama demi kutuhan NKRI. Simbol simbol ke bhinekaan tergambar saat pera peserta dari berbagai daerah hadir dengan memakai baju daerahnya masing-masing. Talks how bertema Kilas Balik Tahun 2022 ; Kiprah Mitra BNPT Dalam Pencegahan Terorisme diikuti Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A dan Kepala BNPT RI Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH. Sesi ini tentunya memberikan pencerahan untuk kita semua. Hadir juga pem bicara-pem bicara dari golongan pemuda dan penggiat digital yang memberikan masukan penting dalam acara ini.
Riungan akhir tahun ini tentunya menjadi harapan baru akan Indonesia yang gilang gemilang di 2023 mendatang. Ayo sama-sama bergandengan tangan, memapaki masa depan yang cerah dalam naungan Ibu Pertiwi. Salam kebhinekaan, salam PANCASILA!